Senin, 02 Oktober 2017

Pembelahan meiosis pada tumbuhan

Pembelahan meiosis
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II

Meiosis I
Meiosis I, fase-fasenya meliputi :
a. Profase I
  • Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut : Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom. Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan 
  • bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen
  • Pakinema: setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
  • Diplonema: sentrosom membentuk dua sentriol yang masingmasing membentuk benang gelendong pembelahan. Sat sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak kea rah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nukleolus hilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.

b. Metafase I
Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
c. Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yangberlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.

selanjutnya mengalami mitosis membentuk gamet. Semua fase haploid ini dari spora hingga gamet disebut generasi gametofit. Meiosis memegang peran penting dalam pembentukan se kelamin/gamet dalam kelenjar kelamin (gonad), yang pada hewan jantan terjadi di testis dan pada hewan betina terjadi di ovarium. Pada tumbuhan berbiji, meiosis terjadi pada kepala sari da kandung lembaga. Pada tumbuhan lumut, meiosis terjadi di sporangiumnya. Dengan demikian sekarang kita telah mengetahui bahwa pada paku meiosis terjadi di sporangiumnya. Kita juga mengenal bahwa spora yang terbentuk pada tumbuhan berspora sifatnya haploid, mengapa?

Pada tumbuhan spermatophyta, yaitu tumbuhan bunga (Anthophyta) atau angiospermae, benang sari terdiri atas kepala sari (anter) dan tangkai sari (filamen). Gamet jantan (serbuk sari) dibentuk di kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat ruang serbuk  sari yang jumlahnya tergantung spesiesnya. Di tiap ruang initerdapat sejumlah sel induk, yaitu mikrosporosit (2n) yang kemudian membelah secara meiosis sehingga terbentuk empat mikrospora.Setiap sel mikrospora menjadi berkembang dewasa membentuk serbuk sari. Tiap serbuk sari mengandung 1 sel tabung dan 1 inti generatif yang siap membuahi. Peristiwa pembentukan gamet jantan di atas disebut mikrosporogenesis.
 
Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik dan ovarium yang berisi bakal biji (ovulum). Di ovarium terdapat sel induk (megasporosit) yang bersifat diploid. Setelah membela secara meiosis terbentuklah empat sel. Namun, hanya satu yang bertahan menjadi megaspora sedangkan tiga yang lain mengalami degerasi. Inti sel megaspora kemudian membelah menjadi dua, membelah lagi menjadi empat, membelah lagi sehingga terdapat delapan inti haploid. Selanjutnya, tiga inti berada di dekat pintu bakal biji (mikropile), yaitu dua sebagai sinegrid (pengiring) dan satu di tengah diapit sinegid sebagai ovum. Tiga inti lain berada d tempat yang berlawanan dengan mikropile sebagai antipoda. Dua inti bergabung di tengah sebagai inti kandung lembaga sekunder. Pada perkembangan berikutnya bagian ini siap untuk dibuahi.  Pembuahan yang terjadi akan menghasilkan zigot bersifat diploid dan endospermae bersifat triploid.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pembelahan meiosis pada tumbuhan