Dalam pementasan teater, tim artistik merupakan orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu atau sinar, tata suara, kostum, dan tata rias. Berikut ini penjelasan unsur-unsur tersebut.
a. Panggung atau Pentas
Panggung atau pentas adalah tempat pelaksanaan pementasan. Di sinilah pementasan teater dilakukan oleh para pemain. Ada beberapa jenis panggung yang dapat dipilih untuk mementaskan teater, yaitu sebagai berikut.
a. Panggung atau Pentas
Panggung atau pentas adalah tempat pelaksanaan pementasan. Di sinilah pementasan teater dilakukan oleh para pemain. Ada beberapa jenis panggung yang dapat dipilih untuk mementaskan teater, yaitu sebagai berikut.
- Pentas konvensional (prosenium) yaitu berbentuk panggung yang menggunakan batas depan. Pentas ini berbentuk statis dengan konstruksi seperti pentas yang digunakan dalam wayang orang.
- Pentas arena yaitu pentas yang tidak berbentuk panggung, tetapi sejajar dan dekat dengan penonton. Pentas arena memiliki berbagai bentuk, yaitu huruf L, huruf U, dan segitiga. Pentas arena bisa sejajar atau lebih rendah daripada tempat penonton. Karena jaraknya yang sangat dekat dengan penonton, pentas arena menuntut akting dan dialog pemain yang lebih kuat.
- Pentas terbuka yaitu pentas di udara terbuka atau di luar gedung. Pementasan di tempat terbuka dapat dilakukan dengan tidak mengubah dekorasi. Pementasan seperti ini memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun demikian, pentas ini memiliki kelemahan, yaitu sangat bergantung pada cuaca.
b. Dekorasi
Dekorasi adalah pemandangan latar belakang tempat pementasan. Dekorasi mencakup perabot rumah, lukisan, dan semua unsur yang dapat memberikan makna pada pementasan. Jika pementasan dilangsungkan di pentas yang kosong, dekorasinya adalah dinding gedung. Jika pentas dimainkan di luar gedung, dekorasinya adalah pohon, semak, bukit, dan kaki langit di latar belakang. Jadi, dekorasi bertujuan melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai dengan naskah cerita.
c. Tata Lampu atau Sinar
Dalam pementasan, sinar atau lampu memiliki beberapa fungsi tertentu, tidak sekadar memberi penerangan. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menerangi pentas dan aktor agar terlihat jelas oleh penonton.
2) Memberikan efek alami dari waktu, yaitu jam, musim, cuaca, dan suasana.
3) Membantu melukis dekorasi dalam menambah nilai warna sehingga didapatkan efek sinar dan bayangan.
4) Membantu peran pemain dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan.
5) Mengekspresikan mood dan atmosfer naskah guna mengungkapkan gaya dan tema naskah.
6) Memberikan variasi sehingga adegan tidak statis.
d. Tata Suara
Dalam pementasan, tata suara meliputi banyak hal, yaitu akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan musik. Akustik ruangan berkaitan dengan pemilihan gedung. Mikrofon berhubungan dengan properti. Dialog berkaitan dengan para pemain. Secara khusus, efek bunyi dan musik merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. Efek bunyi, seperti bunyi halilintar, suara air mengalir, dan suara tembakan dapat dibuat dengan keyboard. Alat musik ini memiliki program untuk menghasilkan suara-suara tertentu. Sebelum ada keyboard, efek bunyi dihadirkan ke dalam pementasan dengan perekaman atau trik-trik khusus. Misalnya, suara tembakan dapat dibuat dengan meletuskan balon, suara detik jam dibuat dengan memukulkan sendok ke gelas.
Baca juga prinsip kerja sama kolaborasi antar komponen dalan teater
e. Kostum
Kostum adalah segala pakaian dan perlengkapan yang dikenakan di dalampentas. Kostum memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1) membantu menghidupkan karakter aktor,
2) membedakan seorang aktor dengan aktor yang lain, dan
3) memberi fasilitas dan membantu gerak aktor.
Dekorasi adalah pemandangan latar belakang tempat pementasan. Dekorasi mencakup perabot rumah, lukisan, dan semua unsur yang dapat memberikan makna pada pementasan. Jika pementasan dilangsungkan di pentas yang kosong, dekorasinya adalah dinding gedung. Jika pentas dimainkan di luar gedung, dekorasinya adalah pohon, semak, bukit, dan kaki langit di latar belakang. Jadi, dekorasi bertujuan melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai dengan naskah cerita.
c. Tata Lampu atau Sinar
Dalam pementasan, sinar atau lampu memiliki beberapa fungsi tertentu, tidak sekadar memberi penerangan. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menerangi pentas dan aktor agar terlihat jelas oleh penonton.
2) Memberikan efek alami dari waktu, yaitu jam, musim, cuaca, dan suasana.
3) Membantu melukis dekorasi dalam menambah nilai warna sehingga didapatkan efek sinar dan bayangan.
4) Membantu peran pemain dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan.
5) Mengekspresikan mood dan atmosfer naskah guna mengungkapkan gaya dan tema naskah.
6) Memberikan variasi sehingga adegan tidak statis.
d. Tata Suara
Dalam pementasan, tata suara meliputi banyak hal, yaitu akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan musik. Akustik ruangan berkaitan dengan pemilihan gedung. Mikrofon berhubungan dengan properti. Dialog berkaitan dengan para pemain. Secara khusus, efek bunyi dan musik merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. Efek bunyi, seperti bunyi halilintar, suara air mengalir, dan suara tembakan dapat dibuat dengan keyboard. Alat musik ini memiliki program untuk menghasilkan suara-suara tertentu. Sebelum ada keyboard, efek bunyi dihadirkan ke dalam pementasan dengan perekaman atau trik-trik khusus. Misalnya, suara tembakan dapat dibuat dengan meletuskan balon, suara detik jam dibuat dengan memukulkan sendok ke gelas.
Baca juga prinsip kerja sama kolaborasi antar komponen dalan teater
e. Kostum
Kostum adalah segala pakaian dan perlengkapan yang dikenakan di dalampentas. Kostum memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1) membantu menghidupkan karakter aktor,
2) membedakan seorang aktor dengan aktor yang lain, dan
3) memberi fasilitas dan membantu gerak aktor.
f. Tata Rias
Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. Tata rias harus memerhatikan pencahayaan dan jarak antara pentas dan penonton. Fungsi tata rias sebagai berikut.
1) Merias tubuh aktor.
2) Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
3) Membuat wajah, kepala, dan tubuh sesuai dengan peranan yang dikehendaki.
Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. Tata rias harus memerhatikan pencahayaan dan jarak antara pentas dan penonton. Fungsi tata rias sebagai berikut.
1) Merias tubuh aktor.
2) Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
3) Membuat wajah, kepala, dan tubuh sesuai dengan peranan yang dikehendaki.