Sabtu, 17 Desember 2016

Prinsip kerja sama kolaborasi antar komponen dalan teater

Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
Pementasan naskah drama bukanlah kerja individu melainkan kerja kolaborasi dari berbagai komponen. Komponen tersebut adalah naskah, sutradara, pengurus produksi, pemain, dan tim artistik.
1. Memilih Naskah
Naskah yang dipilih hendaklah yang sesuai dengan situasi tempat pertunjukan. Selain itu naskah yang dipilih harus bisa dimainkan oleh pemain, jangan menggunakan naskah yang terlalu sulit untuk diperankan karena akan menghambat pemain dalam menginterpretasikan isinya. Hal ini berpengaruh juga terhadap waktu pementasan. Jika naskah yang dipilih sudah sesuai, jadwal latihan akan lancar sehingga tepat waktu dengan acara pelaksanaan. Namun, jika terlalu sulit, biasanya pemain akan memaksakan waktu yang akhirnya pemain kurang siap dalam pementasannya.
 
2. Penyutradaraan
Sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang mempunyai ide dan gagasan tentang bentuk garapan serta perilaku pemain untuk memerankan tokoh cerita yang dibawakan. Jika pementasan dilakukan di sekolah, orang yang bertinda sebagai sutradara adalah guru kesenianmu atau siswa-siswa yang dianggap mampu menyutradarai.

3. Memilih Pemain
Pemain hendaklah dipilih berdasarkan kemampuan dan karakteristik tokoh. Kamu dapat memilih pemain di antara temanmu dengan cara memilih langsung atau lewat audisi. Dalam berteater, kamu tentunya akan mendapatkan peran. Peran itu haruslah sesuai dengan jiwa dan karaktermu, janganlah terlalu memaksakan ingin memerankan tokoh utama atau tokoh tertentu. Akan tetapi, lihatlah potensi yang ada dalam dirimu dan sesuaikan dengan watak yang dituntut dalam naskah. Jika kamu telah mempunyai peran dalam pertunjukan teater, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, di antaranya sebagai berikut.
  1.  Identifikasikan peran yang didapat. Apakah peran tersebut telah sesuai dengan karaktermu atau belum? Untuk itu, kamu dapat mencoba peran yang kamu dapatkan dan melatihnya.
  2. Jika peran telah sesuai, langkah selanjutnya adalah mencari karakteristik peran. Buatlah beberapa pertanyaan seputar peran yang didapat kepada sutradara atau pahami naskah dengan lebih mendalam.
  3. Carilah keterangan seputar peran. Misalnya, nama, umur, pekerjaan, tingkah lakunya, asal daerah, logat bicara, cara berjalan, cara berpakaian, model rambut, menggunakan kacamata atau tidak, dan sebagainya. Semakin detail keterangannya, akan semakin memudahkan kamu menguasai karakter peran tersebut.
  4. Jika dalam naskah tidak dijelaskan mengenai karakter yang didapat, kamu bisa menafsirkan sendiri sesuai dengan kemampuan yang telah kamu miliki. Observasilah dengan melihat dan mengamati setiap tingkah laku dan kebiasaan orang yang akan diperankan. Buatlah catatan kecil untuk dianalisis dan didiskusikan dengan temanmu.
  5.  Jika karakter yang didapat tidak ada di lingkunganmu, misalnya kamu mendapat peran memerankan tokoh Ken Arok, secara otomatis kamu hendaklah mencari referensi di buku atau bertanya kepada orang yang mengetahui sejarah atau bertanyalah kepada gurumu.
  6. Setelah memahami karakter peranmu, hal yang harus kamu latih adalah karakter suara (vokal) yang sesuai. Sesuaikan suara dengan logat atau karakter.
  7. Selanjutnya yang harus kamu latih adalah pola gerak pertunjukan. Pola ini bisa dilatih dengan cara memahami gerakan objek peran  dan disesuaikan dengan pola gerak lantai teater sesungguhnya. Latihan ini merupakan rangkaian gerak tubuh dalam pencarian gerak yang sesuai dengan peran. Usahakan kelenturan gerak tubuh dilatih sehingga tidak terlihat kaku dan canggung.
  8. Jika dialog, karakter peran, suara, dan latihan telah selesai maka tahap selanjutnya berlatih dengan sesama anggota secara bersama-sama. Mintalah masukan dari teman atau sutradara mengenai bahasa dialog, gerakan, penghayatan dan kesesuaian peran dengan naskah. Dalam hal ini kalian belajar memahami diri kalian dan orang lain. Terimalah setiap masukan dengan lapang dada untuk meningkatkan kemampuan berperan. Kamu juga harus terus mencoba berperan sampai benar-benar merasa pas bagi diri sendiri dan bagi kelompokmu.
  9. Tingkatkan motivasi untuk berlatih bersama-sama dengan kelompokmu.
  10. Tanamkan kepercayaan diri. Mulailah dengan membentuk kepercayaan terhadap diri sendiri bahwa kamu bisa bermain teater dan bisa bermain bagus. Setelah itu barulah membentuk kepercayaan diri kelompokmu. Ingat, keberhasilan bukan ditentukan oleh kelompok kalian, tetapi ditentukan pula oleh penonton.
  11. Tahap akhir adalah berkonsentrasilah dengan memusatkan energimu pada pertunjukan.

4. Bagian Produksi
Bagian ini bertugas untuk mempersiapkan dan mengatur produksi, mulai proses persiapan, latihan, hingga pementasan. Adapun struktur bagian produksi adalah sebagai berikut.
  1.  Pimpinan produksi bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap proses produksi dari awal sampai pementasan
  2.  Sekretaris bertugas mengurus administrasi, misalnya surat-menyurat, membuat undangan, dan lain-lain.
  3.  Bendahara bertugas dalam mengelola keuangan mulai dari menyimpan, mengatur, dan menggunakan uang.
  4.  Koordinator latihan bertugas untuk membuat jadwal latihan, lamanya, tempat, dan mengoordinir orang yang berlatih.
  5. Seksi dana usaha bertugas mencari sumber dana.
  6. Seksi publikasi bertugas memublikasikan acara kepada khalayak ramai (masyarakat).
  7. Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan seluruh acara, baik pada saat latihan maupun pada acara pementasan.
  8. Seksi konsumsi bertugas dalam penyediaan makanan.
  9. Seksi keamanan bertugas untuk mengamankan jalannya pementasan supaya tertib dan lancar.
  10. Seksi P3K bertugas untuk menyiapkan obat-obatan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan
  11.  Seksi transportasi bertugas menyiapkan layanan kendaraan, baik layanan orang maupun barang produksi termasuk peralatan.
  12. Seksi peralatan bertugas untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan peralatan yang digunakan dalam pementasan.

5. Bagian Artistik
Bagian artistik bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan produk artistik. Adapun lingkup penata pentas adalah sebagai berikut.
  1.  Seksi panggung atau pentas yang dipimpin oleh pemimpin panggung (stage manager) bertugas mengatur masalah panggung.
  2.  Seksi tata cahaya (tata lampu) yang bertugas dalam mengerjakan penataan cahaya dan lampu.
  3. Seksi tata musik yang bertugas membuat ilustrasi musik pengiring.
  4. Seksi tata rias dan busana yang bertugas merias pemain sesuai dengan watak pemain dan memilih kostum atau pakaian yang cocok untuk pemeran.
  5. Seksi tata suara yang bertugas untuk mempersiapkan dan mengecek sound system.
  6. Seksi dekorasi yang bertugas untuk menata latar panggung. Setelah kamu mengetahui unsur-unsur pertunjukan, cobalah bekerja sama melaksanakan rancangan pertunjukan teater yang telah kalian buat. Ingat, kerjakan segala sesuatu secara sungguh-sungguh, disiplin, dan bertanggung jawab.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Prinsip kerja sama kolaborasi antar komponen dalan teater