Selasa, 14 Februari 2017

Seni pertunjukkan pada masa kerajaan

Masa Kerajaan
Masa kerajaan ini ditandai oleh masuknya pengaruh luarsebagai unsur asing antara lain kebudayaan Cina, Hindu-Buddha, Islam, dan Barat. Pengaruh kebudayaan Cina kurang mendapat perhatian oleh para peneliti, karena kemungkinan  dasar kepercayaan yang hampir sama dengan masyarakat pribumi, yaitu percaya kepada roh-roh leluhur, sehingga kurang begitu nyata pada perubahan sistem kemasyarakatannya.

Adegan pengaruh Hindu-Buddha sangat nyata pada stratifikasi sosial yang hierarkis yang ditandai dengan adanya sistem kelassosial, yaitu masyarakat adat atau rakyat dan masyarakat bangsawan atau istana. Dengan adanya dua kelas sosial ini maka muncul dua wajah tari yang disebut tari rakyat dan tari istana atau tari klasik. Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti Wayang wong dan Bedhayaketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Namunselanjutnya Wayang wong lebih berkembang di Keraton Yogyakarta, sedangkan Bedhaya ketawang berkembang di Keraton Surakarta.

Pengaruh kebudayaan Islam lebih berkembang di Sumatra. Cerita-cerita yang dibawakan lewat hafalan dan nyanyian selalu menonjolkan warna Islam secara jelas, contohnya tari Shaman di Aceh. Tarian ini mengutamakan gerakan dan tepukan tangan pada badan penari yang dilakukan sambil duduk dengandiiringi vokal yang mendendangkan syair keagamaan.Selain itu, pengaruh Islam tampak pula pada tari-tarian  di Sumatra Barat, Minangkabau. Ciri khas tarian diMinangkabau banyak mengolah gerak-gerak beladiri seperti pencak silat. Di daerah pantai Kalimantan terdapat tarian yang menitikberatkan pada langkah kaki seperti tari-tarian Melayu.

Pengaruh kebudayaan Barat dalam bidang tari di istana-istana Jawa berhubungan dengan lepasnya kekuasaan politik raja kepada pihak Barat, sehingga sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-20 keraton hanya berperan dalam pengembangan kebudayaan. Oleh karena itu berkembang pula ciptaan-ciptaan tari seperti tari Serimpi (tarian yang ditampilkan oleh empat orang penari wanita). Pertunjukan Wayang Wong masih dipentaskan sangat meriah sesuai dengan fungsinya sebagai ritual kenegaraan. Di sisi lain, pengaruh barat ini menyebabkan munculnya tarian di luar konteks adat. Secara koreografis, pengaruh Barat kurang dapat dilihat dalam tarian Indonesia. Kenyataan ini sangat berbeda dengan bidang musik. Bentuk musik hasil penyesuaian antara musik rakyat Indonesia dengan pengaruh Barat terdapat pada gambang keromong, tanjidor, langgam jawa, keroncong, dangdut, dan sebagainya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Seni pertunjukkan pada masa kerajaan

  • Jenis seni sastra lisan Seni sastra lisan di Indonesia berkembang secara turun-temurun. Kebanyakan bercirikan menggunakan bahasa yang panjang lebar, pol ...
  • Bidang- bidang seni rupa Seni Rupa Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. ...
  • Memahami pengertian seni sastra Seni Sastra Apakah kamu termasuk orang yang gemar membaca? Jenis bacaan apa saja yang sering kamu nikmati? Banyak sekali manfaa ...
  • Bidang dan fungsi seni sastra Bidang Seni Sastra Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengeksp ...
  • Contoh-contoh seni sastra lisan Indonesia Berikut ini adalah contoh-contoh seni sastra lisan yang hidup di Indonesia. 1) Pantun Sunda Seni sastra lisan ini merupakan pe ...
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p