Jumat, 19 Mei 2017

Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik tanah

Karakteristik Tanah di Indonesia
Karakteristik tanah yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
 
1) Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi per tahunnya, mencapai 100-200 mm per bulan dengan temperatur tidak kurang dari 180°C.
 
2) Indonesia merupakan pertemuan tiga rangkaian pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania, Sirkum Pasifik, dan jalur pegunungan Australia. Akibatnya, di Indonesia terdapat banyak sekali gunung berapi.
 
3) Indonesia merupakan kepulauan yang terbentuk dari tiga lempeng dunia, yaitu lempeng Asia, Indo-Australia, dan Lempeng dasar Pasifik. Sehingga relief di Indonesia beraneka ragam, seperti  terbentuknya gunung-gunung yang tinggi.

4) Indonesia termasuk daerah flora Malesiana. Daerah ini merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan tumbuhan memanjat seperti liana dan rotan. Hutan di daerah flora Malesiana memiliki lebih kurang 248.000 spesies tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya keruing (Dipterocapus sp), meranti (Shorea sp), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Drybalanops aromatica). Dengan demikian, Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya nabati di dunia.

Pengaruh dari faktor-faktor tersebut membentuk suatu karakteristik tanah Indonesia yang berbeda dengan negara lainnya. Karakteristik tanah di Indonesia ialah sebagai berikut.
 
1) Curah hujan yang tinggi menyebabkan proses pelapukan yang cenderung terjadi adalah pelapukan kimia. Dampaknya adalah tanah-tanah di Indonesia memiliki solum atau kedalaman tanah yang cukup tebal. Kedalaman solum ini sangat mendukung tanaman dan hewan renik yang hidup di dalamnya.

2) Curah hujan dapat menyebabkan erosi. Dengan demikian proses erosi pun cenderung terjadi. Walau pun solum tanah yang terbentuk cukup tebal, namun jika tidak memerhatikan faktor pemicu erosi, maka tanah akan rusak. Kerusakan tanah ini akan diikuti dengan berkurangnya tanaman yang ada, lambat laun lahan akan menjadi tandus.

3) Banyaknya gunung api dapat membentuk tanah vulkanik yang sangat subur. Tanah vulkanik ini biasanya digunakan untuk budi daya hortikultura.

4) Dengan adanya variasi relief, maka keadaan tanah cenderung bervariasi pula. Banyak sekali tipe-tipe tanah yang dapat dijumpai di Indonesia. Masing-masing tipe tanah ini memiliki daya dukung yang berbeda terhadap tanaman. Akibatnya, tanaman yang ada bervariasi.
 
5) Keanekaragaman hayati merupakan sumber bahan organik bagi tanah, sehingga tanah di Indonesia mengandung banyak bahan organik yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Pada daearah rawa, bahan-bahan organik ini membentuk tanah organosol. Tanah organosol ini jika dikelola dengan baik dapat dijadikan lahan pertanian yang baik. Programprogram pemerintah pun sudah mulai dilakukan untuk mengelola potensi lahan ini sejak zaman orde baru yang dikenal dengan proyek lahan gambut sejuta hektar.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik tanah