Kelenjar Tiroid
Kelenjar ini terdapat di daerah leher dan terdiri atas 2 lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin, yang mempunyai fungsi dalam mempengaruhi proses metabolisme, meningkatkan jumlah panas yang dihasilkan oleh tubuh. Apabila kekurangan hormon tiroksin ini terjadi pada saat sudah dewasa, maka dapat menyebabkan miksedema, yaitu suatu kelainan yang terjadi apabila laju metabolisme rendah, dan kelebihan berat badan. Kekurangantiroksin ini biasanya diakibatkankarena kurangnya konsumsi yodium.
Jika terjadi sebaliknya, yaitu suatu keadaan apabila kadar hormon tiroksin berlebih, maka akan menyebabkan basedow, yaitu suatu keadaan seseorang yang aktivitas kerjanya bertambah tetapi badannya kurus.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini juga terdapat di daerah leher di bagian dorsal, kelenjar tiroid dan terdiri atas 4 bagian. Kelenjar ini berfungsi mensekresikan hormon yang disebut parathormon. Hormon ini memiliki fungsi, antara lain:
a. menaikkan kadar kalsium di dalam darah dengan melepaskan kalsium itu dari tulang;
b. menaikkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus;
c. menaikkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal.
Kelenjar ini terdapat di daerah leher dan terdiri atas 2 lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin, yang mempunyai fungsi dalam mempengaruhi proses metabolisme, meningkatkan jumlah panas yang dihasilkan oleh tubuh. Apabila kekurangan hormon tiroksin ini terjadi pada saat sudah dewasa, maka dapat menyebabkan miksedema, yaitu suatu kelainan yang terjadi apabila laju metabolisme rendah, dan kelebihan berat badan. Kekurangantiroksin ini biasanya diakibatkankarena kurangnya konsumsi yodium.
Jika terjadi sebaliknya, yaitu suatu keadaan apabila kadar hormon tiroksin berlebih, maka akan menyebabkan basedow, yaitu suatu keadaan seseorang yang aktivitas kerjanya bertambah tetapi badannya kurus.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini juga terdapat di daerah leher di bagian dorsal, kelenjar tiroid dan terdiri atas 4 bagian. Kelenjar ini berfungsi mensekresikan hormon yang disebut parathormon. Hormon ini memiliki fungsi, antara lain:
a. menaikkan kadar kalsium di dalam darah dengan melepaskan kalsium itu dari tulang;
b. menaikkan absorbsi kalsium dari makanan dalam usus;
c. menaikkan reabsorbsi kalsium dalam tubulus ginjal.
Dari fungsi ini dapat kita ketahui bahwa hormon ini sangat erat hubungannya dengan kalsium yang ada dalam tubuh. Apabila jumlah hormon ini berlebih, akan mengakibatkan jumlah kalsium dalam darah bertambah sehingga dapat menyebabkan pengendapan kalsium di dalam ginjal. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya pembentukan batu ginjal. Adapun kekurangan hormon ini akan menyebabkan kejang otot yang dinamakan tetanus.