Minggu, 18 Desember 2016

Pengertian teater transisi di Indonesia

Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional dengan model yang memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat, kemudian dinamakan teater bangsawan. Perubahan tersebut terletak pada cerita yang sudah mulai ditulis meskipun masih dalam wujud cerita ringkas atau outline story (garis besar cerita per adegan). Penyajian cerita dilakukan dengan menggunakan panggung dan dekorasi. Teater transisi mulai memperhitungkan teknik yang mendukung pertunjukan. Pada periode transisi inilah teater tradisional berkenalan dengan teater nontradisi. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater tradisional dipengaruhi juga oleh teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang Belanda di Indonesia sekitar 1805. Peamentasan tersebut berkembang hingga ke Betawi (Batavia) dan mengawali berdirinya gedung Schouwburg (sekarang Gedung Kesenian Jakarta)pada 1821.

Perkenalan masyarakat Indonesia pada teater nontradisi dimulai sejak Agust Mahieu mendirikan Komedie Stamboel di Surabaya pada 1891, yang pementasannya secara teknik telah banyak mengikuti budaya dan teater Barat (Eropa). Sastra lakon mulai diperkenalkan dengan lakon ditulis oleh orang Belanda F.Wiggers yang berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno, pada 1901. Kemudian disusul oleh Lauw Giok Lan lewat Karina Adinda, Lelakon Komedia Hindia Timoer (1913), dan lain-lainnya yang menggunakan bahasa Melayu Rendah. Setelah Komedie Stamboel didirikan, muncul kelompok sandiwara seperti Sandiwara Dardanella (The Malay Opera Dardanella) yang didirikan oleh

Willy Klimanoff alias A. Pedro pada 21 Juni 1926. Kemudian, lahirlah kelompok sandiwara lain, seperti Opera Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, dan Sandiwara Tjahaja Timoer. Pada masa teater transisi, istilah teater belum muncul. Istilah yang ada saat itu adalah sandiwara. Karenanya, rombongan teater pada masa itu menggunakan nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada zaman Jepang dan permulaan zaman kemerdekaan, istilah sandiwara masih sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengertian teater transisi di Indonesia

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p