Taktik Pertahanan (Defensive)
Berdasarkan jumlah pemain bertahan, taktik pertahanan dibagi menjadi:
a. Individual (perorangan)
Taktik pertahanan individual, meliputi:
1. Menjaga pemain lawan yang memegang bola.
2. Menjaga pemain lawan yang tidak memegang bola.
3. Menjaga pemain khusus (pemain tinggi, shooter).
4. Posisi dan cara membantu teman.
5. Saat melakukan intercept/steal.
b. Grup (2 atau 3 orang)
Taktik pertahanan grup (2 atau 3 orang), meliputi:
1. Menghadapi blocking (tidak melakukan switch).
2. Melakukan switch (tukar jaga pemain lawan).
c. Tim (5 orang)
Taktik pertahanan tim (5 orang), meliputi:
1. Penjagaan daerah (zone defence)
Ada beberapa macam cara penjagaan zone, antara lain: 1 - 3 - 1; 1 - 2 - 2; 2 - 1 - 2; 3 - 2; dan 2 - 3, ada juga dengan zone press dengan posisi seperti di atas, baik dilakukan satu lapangan maupun setengah lapangan.
Berdasarkan jumlah pemain bertahan, taktik pertahanan dibagi menjadi:
a. Individual (perorangan)
Taktik pertahanan individual, meliputi:
1. Menjaga pemain lawan yang memegang bola.
2. Menjaga pemain lawan yang tidak memegang bola.
3. Menjaga pemain khusus (pemain tinggi, shooter).
4. Posisi dan cara membantu teman.
5. Saat melakukan intercept/steal.
b. Grup (2 atau 3 orang)
Taktik pertahanan grup (2 atau 3 orang), meliputi:
1. Menghadapi blocking (tidak melakukan switch).
2. Melakukan switch (tukar jaga pemain lawan).
c. Tim (5 orang)
Taktik pertahanan tim (5 orang), meliputi:
1. Penjagaan daerah (zone defence)
Ada beberapa macam cara penjagaan zone, antara lain: 1 - 3 - 1; 1 - 2 - 2; 2 - 1 - 2; 3 - 2; dan 2 - 3, ada juga dengan zone press dengan posisi seperti di atas, baik dilakukan satu lapangan maupun setengah lapangan.
2. Penjagaan orang perorangan (man to man)
Ada banyak cara penjagaan man to man, baik dengan pressing maupun biasa, baik dengan trap maupun tidak.
3. Penjagaan kombinasi antara zone dan man to man
Contohnya:
a. 1 orang man to man dan 4 orang zone
b. 2 orang man to man dan 3 orang zone.
2. Taktik Penyerangan (Offensive)
a. Serangan perorangan
Setiap pemain lebih terbuka dalam menciptakan tembakan sendiri. Ia harus mengembangkan teknik untuk mematahkan pertahanan lawannya dengan cara:
1. Langkah tusuk dan gerakan ke tepi
- Pemain yang memegang bola melakukan pivot.
- Melihat pemain penjaga lawan.
- Langkah yang singkat dan cepat ke depan.
- Terus maju ke depan melewati penahan dengan pantulan.
Ada banyak cara penjagaan man to man, baik dengan pressing maupun biasa, baik dengan trap maupun tidak.
3. Penjagaan kombinasi antara zone dan man to man
Contohnya:
a. 1 orang man to man dan 4 orang zone
b. 2 orang man to man dan 3 orang zone.
2. Taktik Penyerangan (Offensive)
a. Serangan perorangan
Setiap pemain lebih terbuka dalam menciptakan tembakan sendiri. Ia harus mengembangkan teknik untuk mematahkan pertahanan lawannya dengan cara:
1. Langkah tusuk dan gerakan ke tepi
- Pemain yang memegang bola melakukan pivot.
- Melihat pemain penjaga lawan.
- Langkah yang singkat dan cepat ke depan.
- Terus maju ke depan melewati penahan dengan pantulan.
2. Langkah teknik dari tembakan melompat
- Pemain yang memegang bola melakukan pivot.
- Langkah yang singkat dan cepat.
- Pemain yang dijaga ketat, mengambil langkah mundur untuk menembak sambil melompat.
b. Teknik serangan tim
Teknik serangan tim dilakukan dengan cara:
1. Pemain harus menyebar dengan rata dan jarak antarpamain harus sama.
2. Pemain bergerak tanpa bola.
3. Memantulkan bola untuk menerobos jala tembakan bebas.
4. Hanya satu sistem serangan yang sesuai dengan bakat para pemain.
c. Fast break (serangan kilat)
Teknik serangan kilat dilakukan dengan cara:
1. Pada saat lawan belum mantap bertahan.
2. Memulai serangan kilat dan cepat.
3. Melakukan passing jauh ke depan.
Berdasarkan jumlah pemain penyerang, taktik penyerangan dibagi menjadi:
a. Individual (perorangan)
Aksi penyerangan seseorang dengan mempergunakan keterampilan individu yang dimilikinya, seperti passing, drible, shooting, dan lain-lain.
- Pemain yang memegang bola melakukan pivot.
- Langkah yang singkat dan cepat.
- Pemain yang dijaga ketat, mengambil langkah mundur untuk menembak sambil melompat.
b. Teknik serangan tim
Teknik serangan tim dilakukan dengan cara:
1. Pemain harus menyebar dengan rata dan jarak antarpamain harus sama.
2. Pemain bergerak tanpa bola.
3. Memantulkan bola untuk menerobos jala tembakan bebas.
4. Hanya satu sistem serangan yang sesuai dengan bakat para pemain.
c. Fast break (serangan kilat)
Teknik serangan kilat dilakukan dengan cara:
1. Pada saat lawan belum mantap bertahan.
2. Memulai serangan kilat dan cepat.
3. Melakukan passing jauh ke depan.
Berdasarkan jumlah pemain penyerang, taktik penyerangan dibagi menjadi:
a. Individual (perorangan)
Aksi penyerangan seseorang dengan mempergunakan keterampilan individu yang dimilikinya, seperti passing, drible, shooting, dan lain-lain.
b. Grup (2 atau 3 orang)
Penyerangan yang dilakukan oleh 2 atau 3 orang, baik dengan mempergunakan blocking/ screen maupun tidak.
c. Tim (5 orang)
1. Permainan cepat (fast break).
2. Permainan bebas (free style).
3. Bermain dengan suatu pola penyerangan yang terencana.
Penyerangan yang dilakukan oleh 2 atau 3 orang, baik dengan mempergunakan blocking/ screen maupun tidak.
c. Tim (5 orang)
1. Permainan cepat (fast break).
2. Permainan bebas (free style).
3. Bermain dengan suatu pola penyerangan yang terencana.