1. Keunikan Teater Nusantara
Keunikan teater Nusantara terdapat pada unsur-unsur pendukung yang digunakan dalam pertunjukan. Keunikan memanfaatkan unsurunsur inilah yang menjadi ciri khas sebuah kelompok teater. Berikut ini keunikan beberapa kelompok teater berdasarkan pertunjukan yang mereka lakukan.
Keunikan teater Nusantara terdapat pada unsur-unsur pendukung yang digunakan dalam pertunjukan. Keunikan memanfaatkan unsurunsur inilah yang menjadi ciri khas sebuah kelompok teater. Berikut ini keunikan beberapa kelompok teater berdasarkan pertunjukan yang mereka lakukan.
- Teater Mandiri saat mementaskan naskah Aduh karya Putu Wijaya banyak menggunakan bentuk-bentuk manusia bergerombol. Pemain menggunakan kostum meriah, berlapis-lapis, dan warna-warni, mengeluarkan suara keras, serta blocking-blocking yang bergulir di atas bidang pentas pertunjukannya.
- Teater Koma melalui garapan Nano Riantiarno berusaha memadukan unsur akting hampir rata antara tubuh, kata, musik, dan penataan panggung. Pertunjukan teater kelompok ini juga mengutamakan tata artistik galamor.
- Teater Kecil yang mementaskan karya Arifin C. Noer sebagian besar tokohnya berasal dari kalangan “bawah”, mitos, dan dunia pewayangan. Tokoh-tokohnya cacat, pincang, idiot, kudisan, bisu, gembel, pelacur, atau perampok. Warna-warna panggung hitam, gelap, coklat tua, dan pencahayaan muram.
Baca juga jenis teater nusantara berdasarkan bentuk penyajianya
2. Pesan Moral pada Teater Modern Nusantara
Pertunjukan teater sebagian besar berfungsi untuk menyampaikan pelajaran, saran, pesan, dan kritik secara tidak langsung terhadap masyarakat maupun penguasa. Tidak mengherankan jika teater Nusantara sarat oleh pesan-pesan moral yang ditujukan kepada masyarakat penikmatnya. Pesan-pesan tersebut biasanya disampaikan melalui dialogdialog, humor, dan permainan. Pertunjukan teater pada umumnya memiliki pesan moral tentang kemanusiaan dan kritik sosial. Kritik-kritik tersebut mengungkap ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat. Kritik dikemas dan di wujudkan berdasarkan kreativitas masing-masing grup teater. Dengan menggunakan gaya, simbol, dan bahasa yang khas, mereka menginginkan agar penonton tersadarkan oleh pesan-pesan yang disampaikan
- Bengkel Teater Rendra pernah mementaskan Oedipus. Walaupun naskah berasal dari Yunani, namun pertunjukan itu memiliki pesan \ kemanusiaan dan sosial yang mendalam. Peristiwa tersebut dapat terjadi sepanjang zaman. Tentang hubungan manusia, antara ayah-anak dan kekuasaan, serta sejumlah ambisi yang selalu mendorong manusia ke arah pengrusakan atas dirinya dan orang lain. Selain itu, pertunjukan tersebut menyiratkan pesan rasa bersalah yang menghantui tokohnya terus-menerus.
- Teater Mandiri melalui Putu Wijaya berpesan kepada kita untuk bersifat kritis kepada modernisme dan rezim sosial politik yang menciptakan penyeragaman dan kebudayaan bisu. Berawal dari hal inilah Teater Mandiri melakukan “teror” kepada masyarakat yang telah mengalami situasi kebekuan diakibatkan sistem yang ada.
- Teater Kecil mengajak penonton mampu membaca dan menyadari kondisi sosial masyarakat yang sedang berkembang di sekitar mereka.
- Teater Koma selalu memunculkan kritik-kritik sosial berdasarkan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. Mereka bersikap kritis terhadap kondisi masyarakat yang kerap mendewakan harta dan persoalan ekonomi yang meretakkan hubungan manusia.