Senin, 30 Januari 2017

Penelitian berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya


Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya, penelitian dibagi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian yang intensif, terintegrasi, dan mendalam. Subjek yang diteliti terdiri atas satu unit atau satu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Tujuan studi kasus adalah memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang diteliti yang berarti bahwa studi ini bersifat sebagai satu penelitian yang eksploratif. Penelitian ini bersifat mendalam sehingga menghasilkan gambaran peristiwa tertentu. Dalam studi kasus, ada istilah menghasilkan gambaran longitudinal, yakni pengumpulan dan analisis data dalam satu jangka waktu tertentu.

Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu keluarga, atau kelompok masyarakat pada satu lembaga, satu desa atau wilayah, atau satu kelompok objek lainnya yang cukup terbatas, tetapi dipandang sebagai satu kesatuan. Segala aspek dalam suatu kasus harus mendapat perhatian sepenuhnya dari peneliti. Halhal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah segala sesuatu yang mempunyai arti dalam riwayat kasus, misalnya peristiwa terjadinya, perkembangannya, dan perubahan-perubahannya. Dengan demikian, studi kasus dapat memperlihatkan kebulatan dan keseluruhan kasus.

Teknik umum yang digunakan dalam studi kasus adalah observasi langsung, observasi partisipasi, dan teknik wawancarabebas. Di samping itu, dapat pula dilakukan melalui buku harian, surat menyurat, dan sebagainya. Meskipun demikian, wawancara sangat memainkan peranan besar dalam studi kasus. Dua hal yang sangat memainkan peranan penting dalam studi kasus, yakni generalisasi dan realitas. Studi kasus umumnya dipakai dalam rangka studi eksploratif saja, artinya bukan menguji hipotesis, melainkan memperkembangkan hipotesis. Studi kasus memiliki keuntungan sebagai berikut
  1.  Dapat meneliti kehidupan sosial ekonomi ataupun hal-hal yang bersifat fisik atau eksakta secara mendalam.
  2. Dapat memanfaatkan berbagai teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan alat-alat pengumpulan data lainnya.
  3. Dapat dipakai untuk menguji kebenaran suatu teori.
Adapun kelemahan studi kasus adalah sebagai berikut.
  1. Kemungkinan untuk membuat generalisasi sangat terbatas karena hanya mempelajari atau meneliti aspek-aspek yang spesifik.
  2.  Biaya relatif lebih banyak karena memerlukan waktu lebih lama daripada survei.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Penelitian berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya