Senin, 23 Januari 2017

Jenis-jenis sejarah secara geografis

Ada juga yang membagi jenis sejarah secara geografis sebagai berikut.
a. Sejarah dunia
Sejarah dunia menceritakan peristiwa penting sejumlah negara, menyangkut hubungan antarnegara, serta peristiwa dan fakta sejarah dari banyak negara di belahandunia ini. Banyak ahli sejarah dan para peneliti telah mempublikasikan sejarah dunia,seperti sejarah negara-negara Eropa, sejarah negara-negara Asia, sejarah Mesir, sejarah Afrika, dan sejarah Australia yang telah dibentangkan secara panjang lebar dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi pada kawasan negara-negara tersebut. 

Contoh penulisan sejarah dunia adalah buku Soebantardjo yang berjudul Sari Sejarah Asia – Australia. Buku ini menceritakan mengenai negara Jepang, Tiongkok (Cina), India, Ceylon (Sri Lanka), Birma (Myanmar), Malaya, Muangthai (Thailand), Indocina, Iran, Afghanistan, Arab, Siria, Libanon, Irak, Yordania, Palestina, Mesir, Turki, dan Australia. Selain itu, Soebantardjo juga menulis sejarah negara-negara Eropa dan Amerika. Jadi, sejarah dunia menceritakan bagaimana situasi negara-negaradi seluruh kawasan dunia ini dan hubungannya satu dengan yang lainnya.

Baca juga teknik-teknik pengumpulan data sejarah sumber lisan
                proses pembentukan bumi menurut ahli geologi
b. Sejarah nasional
Sejarah nasional menceritakan sejarah bangsa Indonesia mulai sejak pertumbuhan sampai sekarang. Sejarah zaman purbakala memuat bagaimana keadaan dan kemampuan masyarakat nenek moyang kita, kepercayaannya, serta hasil-hasil budayanya. Setelah kedatangan Hindu, diceritakan pula bagaimana wujud akulturasinya, kemudian diceritakan pula masuknya Islam serta kedatangan bangsa barat yang akhirnya muncul penjajahan. Gerakan nasional Indonesia memaparkan bagaimana giatnya perjuangan nasional yang puncaknya adalah proklamasi serta usaha mengisi kemerdekaan. Beberapa gangguan keamanan muncul serta adanya usaha Belanda untuk menguasai kembali, meskipun pada akhirnya mampu kita atasi dan kita pertahankan tanah air ini. Memasuki zaman modern sekarang ini pun bangsa Indonesia masih terus membuat sejarahnya. Contoh penyusunan sejarah nasional dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan diterbitkan sebagai Buku Sejarah Nasional Indonesia dalam enam jilid.

c. Sejarah lokal
Sejarah lokal mengandung pengertian suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan hanya terjadi di suatu daerah atau tempat tertentu yang tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia. Peristiwa-peristiwa yang muncul hanyalah dari daerah tertentu dan memuat masalah-masalah yang ada di daerah tertentu itu juga, misalnya, sejarah lokal tentang kampung Minahasa, sejarah suku Toraja, masyarakat Nias, atau suku Dayak di Kalimantan. Dalam sejarah lokal muncul tokoh-tokoh lokal yang memperjuangkan wilayahnya, misalnya, perjuangan Imam Bonjol dari Sumatra Barat, perjuangan Teuku Umar dari Aceh, perjuangan Pangeran Diponegoro dari Jawa (Yogyakarta), dan pahlawan-pahlawan lain dari berbagai daerah di Nusantara.

Sejarah lokal merupakan sejarah yang penting, namun sering kali kita justru memperoleh sumbersumber dari negara lain (misalnya, Belanda), walaupunbanyak juga kita temukan bukti-bukti sejarah dari pelosok tanah air. Barang bukti sejarah yang sudah pindah tangan ke negara lain, misalnya, kitab asli Negara kertagama dan patung KenDedes (Prajna Paramita) yang berada di negara Belanda. Masyarakat yang dinamis danberkembang memang terjadi di mana-mana, namun di sisi lain dampak dari perkembanganini sangat menyulitkan pengungkapan bukti sejarah lokal dikarenakan adanya percepatanpembangunan, pergantian generasi, serta perkembangan penduduk yang pesat sehinggamenambah semaraknya negeri ini. Sejarah lokal dapat dikategorikan menjadi sejarah peristiwa masa silam, sejarah mengenai kerajaan-kerajaan di Nusantara, sejarah yang membentangkan peranan petani dan para priyayi serta kuli kontrak di zaman Belanda, dan sejarah lokal yang membentangkan keadaan masa kuno sampai sekarang mengenai tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan pada daerah-daerah tertentu.

Oleh karena itu, dapat kita perhatikan bagaimana kenyataan dalam penulisan
sejarah lokal sebagai berikut.
  1.  Sejarah lokal hanya membicarakan daerah tertentu saja, misalnya, sejarah kabupaten Madiun, sejarah kabupaten Tegal, atau sejarah Yogyakart
  2.  Sejarah lokal lebih menekankan struktur daripada prosesnya.
  3.  Sejarah lokal hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap terkenal di suatu daerah.
  4.  Sejarah lokal hanya membahas aspek tertentu saja.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jenis-jenis sejarah secara geografis