Sabtu, 03 Desember 2016

Keterampilan kerja ilmiah untuk mengamati gejala alam biotik maupun abiotik

Dalam kerja ilmiah, suatu permasalahan dipecahkan dengan serangkaian kegiatan yang berurutan. Setiap langkah dilakukan dengan tekun, cermat, disiplin, teliti, ulet, jujur, terbuka, dan selalu ingin tahu. Dengan kata lain kamu harus mengembangkan sikap ilmiah. Kerja ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah akan menghasilkan kebenaran ilmiah. Hasilnya dapat berupa fakta,  konsep, prinsip, prosedur, teori, dan hukum.

Oleh karena itu kamu harus belajar keterampilan kerja ilmiah. Keterampilan ini meliputi keterampilan proses dan keterampilan penggunaan alat kerja. Keterampilan proses merupakan kecakapan dalam setiap tahapan atau langkah kerja ilmiah, misalnya terampil melakukan observasi, mengolah data, menafsirkan data, dan melakukan eksperimen. Terampil menggunakan alat misalnya dapat menggunakan voltmeter, mengencerkan larutan, menggunakan mikroskop, dan membuat preparat dengan baik dan benar. Keterampilan kerja ilmiah kamu perlukan untuk mengamati gejala alam biotik maupun abiotik.

1. Pengamatan/Observasi
Keterampilan dasar yang harus kamu miliki adalah kemampuan mengamati atau observasi. Pengamatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan semua alat indra, yaitu melihat, mendengar, mengecap, meraba, dan membau. Namun demikian alat indera manusia mempunyai keterbatasan, sehingga pengamatan sering dibantu dengan alat bantu seperti penggaris, timbangan, mikroskop, termometer, voltmeter, pHmeter, dan sebagainya

Hasil pengamatan dengan indra menghasilkan data yang bersifat kualitatif. Data kualitatif tidak dapat diukur dengan angka dan bersifat subjektif (tergantung pengamat), misalnya bunga berwarna merah, rasanya manis, permukaannya halus, dan suara yang merdu. Sedangkan pengamatan dengan alat ukur menghasilkan data kuantitatif.

2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari pengamatan harus dapat dikomunikasikan dengan orang lain, agar kebenarannya dapat diuji. Data berupa angka-angka yang disajikan secara langsung cenderung kurang menarik dan sukar ditafsirkan. Oleh karena itu data dapat disajikan dalam berbagai bentuk.

Selain harus pandai menyajikan data, kamu juga perlu berlatih mengelompokkan atau mengklasifikasikan data. Misalnya data kualitatif yang berupa ciri-ciri makhluk hidup ditelaah persamaan dan perbedaannya, kemudian digolongkan atau diklasifikasikan. Contoh jagung dan kedelai dapat dikelompokkan dalam satu golongan karena keduanya menghasilkan bunga (Anthophyta), atau sama-sama tanaman pertanian. Namun jagung dan kacang tanah dapat ditempatkan pada kelompok yang berbeda, karena biji jagung berkeping lembaga satu (monokotil), sedangkan kedelai berkeping lembaga dua (dikotil). Jadi dasar dari pengelompokan adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri.

Baca juga langkah-langkah-penting-metode-ilmiah

3. Menafsirkan Data
Kerja ilmiah selalu berkaitan dengan penafsiran data hasil pengamatan. Menafsirkan berarti menghubungkan fakta atau keadaan dengan data yang diperoleh. Misalnya ketika kamu menemukan ikan yang tubuhnya licin karena bersisik dan berlendir, kamu berpendapat bahwa tubuh yang licin itu diperlukan agar ikan dapat bergerak dengan mudah di air. Pendapatmu ini merupakan tafsiran dari fakta bahwa tubuh ikan licin karena bersisik dan berlendir.

4. Melakukan Eksperimen
Eksperimen dilakukan untuk menjawab berbagai pertanyaan atau permasalahan secara ilmiah. Langkah-langkah eksperimen disusun secara sistematis yang disebut metode ilmiah. Urutan langkah dalam metode ilmiah harus dilakukan secara bertahap, tidak boleh dibolak-balik. Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya kamu membuat  rencana eksperimen (proposal). Di dalam rencana eksperimen ini termuat latar belakang, tujuan, manfaat, alat dan bahan, cara  penelitian dilakukan, dan jadwal penelitian. Ketika sedang bereksperimen, kamu harus selalu berkonsultasi dengan guru/ pembimbing. Pembimbing tentu telah memahami bidang eksperimen yang kamu lakukan dan telah berpengalaman dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu mereka dapat membantu memecahkan masalah yang mungkin kamu temui

Hasil eksperimen yang telah memuat kesimpulan kemudian disusun menjadi laporan penelitian. Susunlah laporan penelitian dengan baik agar orang lain dapat memahami isinya. Ingatlah bahwa kamu telah melakukan langkah-langkah ilmiah dalammenjawab suatu permasalahan sehingga pengetahuan yang diperoleh adalah pengetahuan yang ilmiah

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Keterampilan kerja ilmiah untuk mengamati gejala alam biotik maupun abiotik