Pada 200 tahun SM kegiatan kesenian, termasuk teater, beralih dari Yunani ke Roma. Akan tetapi, kualitas teater Romawi tidak dapat melebihi teater Yunani. Meskipun demikian, teater Romawi tetap dianggap penting karena berpengaruh pada zaman Renaissance. Teater kali pertama dipertunjukkan di kota Roma pada 240 SM. Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani
Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian, teater Romawi memiliki ciri-cirinya sendiri, yaitu sebagai berikut.
- Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.
- Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita, tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
- Tema berkisar pada masalah kesenjangan golongan menengah.
- Karakteristik tokoh bergantung pada kelas, yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua, dan lain sebagainya.
- Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di halaman. Bentuk-bentuk pertunjukan yang terkenal di zaman Romawi klasik adalah sebagai berikut.
Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius Anneus Seneca (4 SM-65 M). Tragedi Romawi ini memiliki ciri-ciri berikut.
1) Plot cerita terdiri atas lima babak dengan struktur cerita yang terperinci jelas.
2) Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi.
3) Dialog ditulis dalam bentuk sajak.
4) Tema cerita seputar hubungan antara alam manusia dan alam gaib.
5) Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati
b. Farce Pendek
Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. Bentuk pertunjukan teater tertua pada zaman Romawi Klasik ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Adapun Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu.
- Plot cerita berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut, musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalan cerita
- Menggunakan latar suasana alam pedesaan.
Mime muncul di zaman Yunani sekitar abad 5 SM dan kemudian masukke Romawi sekitar tahun 212 SM. Ciri-ciri mime adalah sebagai berikut.
1) Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi.
2) Tokoh wanita dimainkan oleh pemain wanita.
3) Para pemainnya tidak mengenakan topeng.
4) Cerita yang dibawakan bertema perzinaan, menentang sakramen, dan upacara gereja. Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti dengan kekaisaran pada 27 SM. Bahkan, teater ini lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi pada 533 SM.